Latest Post
Loading...

Karya Perspektif pada Festival OZ ASIA, Adelaide, Australia, September-Oktober 2015 (foto : awd)

Keluarga Perspektif dan Tutti Arts, 2 Agustus 2016 (foto :awd)

Pameran karya Perspektif di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, November 2016 (foto : awd) .

Pameran karya Perspektif di Pojok Budaya Bantul, Juni 2015 (foto : awd).

Pameran karya Perspektif di Bentara Budaya Yogyakarta, Agusus 2016 (foto : awd).

Selasa, 06 November 2018

Anastasia Wella, Sang Penyintas Skizofrenia

Pagi itu pertengahan bulan Oktober 2018, suasana Galery Sangkring Art Space tidak begitu panas. Meski galeri yang berada di Sonosewu, Kasihan, Bantul, Yogyakarta dipadati oleh tujuh puluhan pengunjung. Sebuah acara sarasehan art therapy digelar Universitas Sarjanawijata Tamansiswa (UST) Yogyakarta. 
Art Therapy merupakan salah satu teknik psikoterapi yang mulai banyak digunakan untuk membantu siapapun mengatasi dan menghadapi masalah psikologisSebuah perpaduan dua ilmu, yakni ilmu psikologi dan seni rupa,” Ujar Rusnoto Susanto, Kepala Program Studi Seni Rupa UST Yogyakarta, Sabtu (13/10/2018).
Tampak salah seorang perempuan dengan jemarinya yang lincah menggoreskan kuasnya pada kanvas berukuran 70 x 90 cm. Dia mencipta karya dengan warna hitam mendominasi obyek lukisannya. Sedikit warna pink dan pastel dipilih untuk mewarnai obyek lain pada hasil karya lukisnya.

Hidup Bermartabat, Menolak Dikasihani

Hidup bermartabat dan tidak ingin dikasihani dipilih oleh para difabel yang tergabung dalam Komunitas Difabel Blora Mustika (DBM). Mencipta karya batik dengan motif khas Blora ‘ranting jati’, menjadi kegiatan sehari-hari anggota komunitas. Pada saat tertentu, mereka akan berinovasi menciptakan karya sesuai moment. 
“Logo Asian Para Games 2018 menjadi motif batik saat moment penyelenggaraan even itu. Adapun batik dengan motif kursi roda, dan daun jati dibuat khusus untuk Presiden Indonesia Jokowi.” Ujar Kandar salah seorang penggagas DBM saat ditemui Solider pada agenda Temu Inklusi di Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Selasa (23/10/2018). 

Keluarga Kunci Lahirnya Kesempatan


Berbicara kesempatan, sama halnya berbicara tentang peluang yang datang dari pihak lain, pihak di luar diri. Kesempatan adalah sebuah faktor, yang memungkinkan siapa pun dapat mengembangkan diri, dan mengoptimalkan potensi. Tanpa hadirnya kesempatan, maka tidak mudah bagi siapa pun mewujudkan keinginan. 
Namun meski datang dari pihak luar, kesempatan tidak cukup hanya ditunggu, melainkan diupayakan. Karena kesempatan atau peluang akan datang ketika seseorang memiliki nilai. Dengan demikian masing-masing pribadi harus melakukan yang terbaik, agar dapat mengukir nilai atas diri. Dan tidak bisa dibantah, bahwa kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya. Sehingga saat kesempatan atau peluang datang, maka harus ditangkap dan dioptimalkan. 

Sosialisasi Sticker Kendaraan bagi Tuli dengan Hastag #TuliNyamanBerkendara

Perspektifnews.Yogyakarta. Hastag #Tulinyaman berkendara akan segera dijumpai pada berbagai media sosial (medsos). Baik Facebook, Istagram, WhatsAap, dan medsos lainnya. Hastag dalam rangka mensosialisasikan sticker kendaraan bagi difabel tuli.
Selasa (2/10/2018), Komite Pemenuhan dan Penghormatan Hak Penyandang Disabilitas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali merealisasikan dukungan bagi tuli agar nyaman berkendara di jalan raya. Sosialisasi penggunaan sticker tanda kendaraan bagi tuli total berkendara di jalan raya, merupakan realisasi dukungan lanjut. 
Sosialisasi dilaksanakan di Kantor Komite Disabilitas DIY, Jalan Sriti No. 20-A Demangan Baru, Catur Tunggal, Depok, Sleman. Dihadiri belasan tuli yang tergabung dalam Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) DIY, dan beberapa anggota komite. 

Berdamai dengan Sesama, Perhatikan Sticker Berlogo dan Tulisan TULI



Perspektifnews.Yogyakarta. Tidak mendengar bunyi klakson, itulah yang terjadi pada setiap orang dengan gangguan pendengaran tuli total. Sehingga tuli yang berkendara di jalan raya dituntut untuk ekstra hati-hati, paham situasi melalui visualisasi. Mengingat, tidak semua pengguna jalan raya menyadari bahwa ada di antara mereka tuli yang juga sedang berkendara. Namun demikian, kenyamanan dan keselamatan berkendara di jalan raya menjadi harapan semua orang, tanpa kecuali tuli.
Berkendara di jalan raya tanpa pendengaran namun mengoptimalkan fungsi penglihatan dan perasaan, dilakukan oleh para tuli. Dengan harapan tidak mengganggu atau membahayakan pengendara lain. Artinya, mereka memiliki kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan etika berkendara di jalan raya.

Membangun Kesadaran dan Kapasitas Jurnalis terhadap Isu Difabel



Mengungkap fakta dan menyajikannya menjadi sebuah berita informatif menjadi salah satu fungsi media. Mendorong tumbuhnya pemahaman tentang difabel atau sense of disability diharapkan lahir dari penulisan yang informatif berdasar fakta tersebut. Dengan demikian kesadaran atas seluruh hak yang melekat pada difabel dan pemenuhannya, tumbuh sebagaimana seharusnya.
Namun kenyataannya informasi yang disampaikan media tidak pada esensi, melainkan sensasional atau eventorial belaka. Berbagai faktor menjadi penyebab pemberitaan media tidak memenuhi kaidah dan harapan. Kurangnya awarness maupun pemahaman wartawan terkait isu difabel, atau otoritas redaksi terkait tidak adanya slot pemuatan berita difabilitas.

Gereja Kotabaru Kali Pertama Selenggarakan Perayaan Ekaristi Khusus



Jumat pagi (28/9/2018) kegiatan ibadat di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta, dilaksanakan tidak seperti biasanya. Ada juru bahasa isyarat, juru bisik, di antaranya ketidakbiasaan itu. Ketidakbiasaan lainnya, lima orang difabel bertugas sebagai putra altar yang membantu Imam saat mengantar persembahan, menuangkan air putih dan anggur, serta membawa air cuci tangan Imam. Putra altar ini menjadi panutan umat dalam melakukan ritual ibadat ekaristi.