Latest Post
Loading...

Karya Perspektif pada Festival OZ ASIA, Adelaide, Australia, September-Oktober 2015 (foto : awd)

Keluarga Perspektif dan Tutti Arts, 2 Agustus 2016 (foto :awd)

Pameran karya Perspektif di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, November 2016 (foto : awd) .

Pameran karya Perspektif di Pojok Budaya Bantul, Juni 2015 (foto : awd).

Pameran karya Perspektif di Bentara Budaya Yogyakarta, Agusus 2016 (foto : awd).

Selasa, 29 November 2016

CIQAL Desak Pemerintah Segera Sahkan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual


Bertepatan dengan peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP), Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) CIQAL (Center for Improving Activity in Live of People with Disabilities) bersama komunitas difabel Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) menjadi Undang-undang (UU).
"RUU ini sudah masuk Prolegnas sejak Mei 2016, namun hingga bulan November ini tak kunjung disahkan," ujar Ibnu Sukaca, Koordinator Program Advokasi LSM Ciqal dalam jumpa pers di Yogyakarta, Senin (28/11). Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan difabel, kata Ibnu, masih sering terjadi dan penyelesaikan hukumnya sering kali diabaikan oleh aparat penegak hukum (APH).

Kamis, 17 November 2016

KATALOG PAMERAN PERSPEKTIF

Selasa, 08 November 2016

Down Syndrome, Tantangan dan Harapan

ANAK dengan down syndrome (DS) merupakan anak dengan kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Terdapat kelebihan kromosom (extracromosome) pada pasangan kromosom ke-21, hingga sindrom ini sering juga disebut dengan istilah “trisomy 21”.
Kondisi abnormal tersebut berdampak pada perkembangan motorik dan kognitif anak. Berbagai kelainan seringkali menyertai mereka sebagai akibat penyimpangan kromosom tersebut.
Dalam sebuah situs, http://www.parenting.co.id/article/article_detail.asp?catid=2&id=10, dituliskan bahwa down syndrome memiliki tiga karakter khas, yaitu secara intelektual rendah, secara mental mereka terbelakang, dan secara fisik mereka lemah, karena beberapa penyakit yang menyertainya.

Kamis, 03 November 2016

Optimalkan Kecerdasan Anak dengan Stimulasi yang Tepat


SELAMA ini sebagian besar orang berpandangan bahwa seseorang akan dikatakan cerdas, ketika berhasil menyelesaikan soal-soal matematika.  Atau mereka yang  nilai sainsnya bagus. Mendapatkan ranking di kelas dan atau sekolah. Bagi anak yang tidak mampu menyelesaikan soal-soal dalam berbagai bidang studi, akan mendapatkan label sebagai anak bodoh, ber-IQ jongkok, atau tak jarang bahkan dilabeli sebagai anak idiot.
Sesungguhnya setiap anak memiliki karakteristik dan kecerdasan masing-masing. Demikian pula dengan anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus (difabel).
Terdapat sebuah nasihat, “Jangan fokus hanya pada kekurangan anak, melainkan fokuslah pada kelebihannya.”
Benar adanya, setiap anak adalah istimewa. Mmereka memiliki kekhasan masing-masing. Stimulasi yang tepat akan dapat mengoptimalkan kecerdasan anak. Orangtua sebaiknya mulai menyadari perlunya membangun sikap dan mental positif. Menghemat energi, dengan tidak hanya berpikir pada kekurangan, melainkan fokus pada kelebihan, dan mengoptimalkannya dengan memberikan stimulasi yang tepat.

Selasa, 01 November 2016

Komunikasi Alternatif dan Tambahan bagi Anak Cerebral Palsy


Foto by :"YOGA KETAWA"
(Laughter Yoga Indonesia)
KELUMPUHAN otak yang menyertai anak dengan Cerebral Palsy (CP), akan berakibat  pada berbagai gangguan koordinasi otot.  Antara lain adalah gangguan koordinasi dalam komunikasi verbal (bicara).  Namun mereka sesung guhnya bisa berkomunikasi dengan bantuan sistem komunikasi alternatif atau tambahan.


Seorang akademisi, Sukinah Sadirin, M.Pd. bersama dua orang lain yaitu Dr. Mumpuniarti, M.Pd  dan Pujaningsih, M.Pd, bergabung dalam sebuah tim yang meneliti, mengembangkan sistem komunikasi tersebut. Mereka bertiga adalah dosen jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Univrsitas Negeri Yogyakarta.