JALAN Malioboro agaknya tak pernah usai dipersoalkan,
dibicarakan, termasuk juga dibangun secara fisik. Sepotong jalan di tengah kota
itu, memang sudah kadung menjadi landmark Yogyakarta. Apapun yang terjadi
di sana, pasti membetot perhatian khalayak.
Kamis (22/12/16) sore lalu, misalnya. Gubernur DIY Sri
Sultan Hamengku Buwono X meresmikan kawasan Pedestrian Malioboro. Guiding block (jalan pemandu) bagi kaum
difabel netra, sepanjang 910 meter, melengkapi kawasan itu.
Selain guiding block, ramp (jalan miring) bagi
pengguna kursi roda disediakan di sepanjang trotoar kawasan pedestrian
Malioboro tersebut. Disediakan pula kursi-kursi, tempat sampah, lampu, air
bersih siap minum di dua titik, bola pembatas, dan berbagai fasilitas lain. Pohon
asam jawa, gayam, soka, dan berbagai jenis tanaman lain juga ditanam di sana.