Latest Post
Loading...

Jumat, 01 Maret 2019

Diffcom Shop, Fasilitasi Difabel Perupa Menjual Karya

Perspektif_News. Karya seni merupakan mata batin bagi sang perupa atau pencipta karya. Berbagai proses melatar belakangi perupa dalam penciptaan hasil karya. Sudah barang tentu tidak sama antara perupa satu dengan lainnya. Sehingga tiap-tiap karya memiliki spesifikasi (karakteristik) masing-masing, sebagaimana ungkapan mata batin pencipnya. Untuk itu nilai jual tiap-tiap karya juga menjadi berbeda, berdasar pada bahan atau material juga ide penciptaannya.
Ada kalanya sebuah karya menjadi sangat istimewa bagi penciptanya, sehingga perupa tidak ingin menjualnya dengan imbalan berapapun. Namun demikian, kebanyakan perupa justru ingin menjual karyanya.

Tidak bisa menjual
Sebuah permasalahan muncul, tidak semua perupa dengan mudah dapat memasarkan atau menjual karya mereka. Kesulitan menemukan pembeli, serta tidak mengerti bagaimana dan ke mana karya  dijual. Hal ini terjadi pada mereka para perupa pemula, baik perupa difabel maupun nondifabel.
Kondisi tersebut ditangkap dan dipahami oleh Difabel Community and Friends (DiffCom). Sebuah komunitas yang sejak tahun 2009 telah eksis dengan devisi seni (musik, teater, seni rupa). Pada Maret 2019 mengepakkan sayap dengan mengembangkan satu devisi baru, yakni devisi usaha yang dilabeli Diffcom Shop.
Menjadi jembatan
Dengan platform penjualan karya seni online  atau toko yang menjual karya seni berbasis internet, Diffcom Shop bertekad menjadi wadah bagi siapa pun perupa, menjual karya. Sebagaimana disampaikan manajer Diffcom, Sukri Budhi Darma, Diffcom Shop adalah jembatan penghubung antara perupa dengan pembeli, “ ujarnya pada Perspektif_News, Kamis, (28/2/2019).
Dikoordinatori oleh Freni, Diffcom Shop dapat dijumpai melalui akun istragram (IG) Diffcom ArtShop. Beberapa karya seni lukis sudah terpanjang pada IG: Diffcom ArsShop. Dan IG ini resmi akan diluncurkan pada awal bulan Maret, tepatnya Jumat (1/3/2019).

Pada kesempatan berbincang dengan Perspektif_News, Butong, sapaan Sukri Budhi Darma mengungkapkan lebih lanjut mengapa perupa merasa perlu menjual karya. Tentu saja, tiap-tiap perupa memiliki alasan tersendiri mengapa ia harus menjual karyanya, kata dia.

“Apapun alasannya, dengan menjual karya maka perupa dapat memperpanjang kekaryaannya (eksis),” ujarnya.
Lanjutnya, untuk mempertahankan eksistensi atau dapat terus berkarya, perupa perlu biaya. Untuk apa? untuk membeli alat dan bahan. Sehingga dengan menjual karya, perupa dapat menghidupkan atau mempertahankan eksistensi diri mereka.
Para perupa bicara
Edy, difabel perupa yang saat ini duduk di kelas XI SMSR Yogyakarta menyambut gembira adanya Diffcom Shop. Dia mengaku selama ini memiliki beberapa karya. Namun dia tidak tahu ke mana harus dijual. Sementara untuk dapat berkarya lagi butuh biaya. Harapannya melalui penjualan karya tersebut dirinya bisa membeli modal untuk karya-karya selanjutnya.
“Senang sekali akan ada yang membantu menjualkan karya lukis. Kalau karya terjual, bisa beli bahan lagi dan berkarya lagi,” kata Edy.
Sementara Muhammad Robi, difabel tuli yang juga perupa alumni ISI Yogyakarta 2017, mengaku baru tahu tentang Diffcom ArtShop. Bagi Robi yang saat ini menjadi staf di ASB, adanya toko online yang menjual karya seni adalah kabar baik dan patut diapresiasi.
“Oh ya saya belum dapat informasi. Tapi toko online Diffcom ArtShop ini kabar baik dan saya apresiasi,” ungkapnya pada Perspektif_News.
Hal serupa juga disampaikan oleh Jumarsih Kepala SLB Bina Siwi, Pajangan, Bantul. “Bagus! Semoga bisa menyemangati  para seniman, khususnya difabel yang selama ini tidak tahu ke mana harus menjual karya-karyanya,” ujarnya.
Demikian pula dengan Ninon Erni, guru sekolah khusus tuli SLB Karna Mannohara Yogyakarta. “Menurut saya sangat bagus, sebab itu sangat membantu publikasi para pekerja seni khususnya difabel,” ungkapnya.
Penjelasan lebih lanjut terkait Diffcom Shop, teknis penjualan, bagi hasil, dan lain sebagainya dapat ditanyakan langsung melalui e-mail: diffcom2009@gmail.com atau No WhatsApp 0896.7341.3391, 0857.7357.7713. Panduan teknis penjualan karya dapat juga dibaca melalui ketentuan Proses di DIFFCOM SHOP. [SHS].

Panduan Teknis DIFFCOM

0 komentar:

Posting Komentar