Menurut berita yang dilansir gizmologi.id, pengembangan aplikasi tersebut terinspirasi dari Dimitri Kanevsky, ilmuwan riset di Google yang telah bekerja pada pengenalan suara dan teknologi komunikasi selama 30 tahun terakhir. Melalui karyanya, Dimitri ‘yang tuli sejak usia dini’ telah membantu mengembangkan aksesibilitas teknologi.
Dikembangkan dari teknologi CART, yakni layanan pemberi keterangan di internet (captioner virtual place) digabung dengan transkripsi dialog lisan, selanjutnya ditampilkan di layar komputer. Teknologi tersebut mendasari pengembangan aplikasi Live Transcribe. Sebuah aplikasi berbasis cloud atau komputasi suara bagi penyandang tuli, yang mampu mengonversi suara menjadi teks secara langsung (real time) dengan menggunakan mikrofon di ponsel.
Cara kerja Live Transcribe
Untuk dapat menggunakan aplikasi Live Transcribe, syarat utama adalah smartphone android telah terinstal aplikasi Live Transcribe, yang dapat diunduh dari playstore. Selanjutnya melalui mikrofon smartphone, suara yang diucapkan dan ditangkap mikrofon akan dituangkan dalam bentuk tulisan secara real-time. Dengan aplikasi Live Trancribe, tuli atau orang dengan gangguan pendengaran tidak lagi terlalu bergantung pada orang lain. Sehingga interaksi dan berkomunikasi sehari-hari dengan orang mendengar menjadi lebih efektif.
Efektivitas aplikasi Live Transcribe dirasakan betul oleh seorang mahasiswa tuli yang bernama Laksmayshita Khanza, yang akrab disapa Shita. Dia yang menjadi tuli sejak lahir, semenjak bersekolah di sekolah umum, mengalami hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi.
Dirinya sangat berharap adanya aplikasi yang dapat mengkonversi suara menjadi sebuah teks atau tulisan. Sehingga ketika di kelas, kata dia, penjelasan guru atau dosen dapat dipahami tuli saat itu juga. “Jadi saya juga teman-teman tuli tidak perlu lagi mengandalkan juru bahasa isyarat, guru pendamping khusus (GPK), atau bantuan teman-teman,” ujar Shita.
Lanjutnya, “Dengan aplikasi Live Transcribe saya sebagai tuli jadi lebih dimudahkan. Saya dapat langsung paham apa yang diucapkan dosen, teman, dan orang-orang di sekitar saya. Sungguh ini sangat membahagiakan!” Kepada Perspektif_News, Jumat (15/2) Shita berteriak kegirangan.
Benar adanya, pada saat yang sama Perspektif_News menguji sendiri aplikasi besutan Google tersebut. Dan real time, semua yang terucap, diterjemahkan (ditranscribe) ke dalam bentuk tulisan. Kepada Perspektif_News kembali Shita menyatakan, dengan alat bantu ini, dirinya merasa lebih mudah berkomunikasi dengan siapa saja tanpa bantuan orang lain.
Pengalaman serupa juga dialami beberapa teman-teman Shita, baik di komunitas maupun di kampusnya. “Saat ini Live Transcribe benar-benar dapat memenuhi kebutuhan berkomunikasi bagi komunitas kita, komunitas tuli. Seperti jadi punya jembatan penghubung, jadi tidak susah dan bingung lagi,” Ahlan mewakili diri dan komunitas tuli mengungkapkan pada Perspektif_News.
Sebagaimana dirilis gizmologi.id bahwa Live Transcribe tersedia dalam lebih dari 70 bahasa dan aksen. Aplikasi ini juga memungkinkan percakapan dua arah melakui keyboard ketik bagi pengguna yang tak bisa atau tak ingin bicara. Perangkat juga bisa dihubungkan dengan mikrofon eksternal untuk meningkatkan keakuratan transkripsi.
Sound Amplifier
Sound Amplifier, adalah aplikasi untuk memperjernih suara. Semua orang dapat menggunakan penguat audio terutama pada situasi bising. Untuk itu Google meluncurkan Sound Amplifier, yang telah diluncurkan tahun lalu.
Dengan aplikasi Sound Amplifier, tuli dapat memperjernih suara. Dengan demikian lebih mudah menangkap dan mendengar suara. Aplikasi ini pada smartphone Android dapat pula digunakan menggunakan headphone kabel untuk menyaring dan menguatkan suara.
Kerja aplikasi Sound Amplifier adalah meningkatkan suara yang kecil, namun tidak memperkuat suara yang keras. Kejernihan suara dapat diatur, demikian pula dengan peningkatan suara, serta pengurang kebisingan. Dengan pengaturan tersebut, dapat meminimalkan suara lain yang mengganggu.
Live Transcribe juga Sound Amplifier dapat diunduh melalui Play Store, didukung oleh Smartphone Android 9 Pie atau yang lebih baru. Aplikasi ini juga sudah terpasang pada Pixel 4. Dua aplikasi tersebut nyata telah membantu ratusan juta orang tuli atau sulit mendengar di Amerika, sehingga dapat berkomunikasi lebih jelas. *** [SHS]